25 Alasan Penting Mengapa Kita Harus Ber-Zakat
Oleh : Tgk. Fachrurrazi, S.Pd sebagai Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara
Pertanyaan tentang kenapa umat Islam harus membayar zakat. Jawabannya adalah ada banyak alasan yang menjadi penyebab mengapa umat Islam harus membayar zakat, sebagian di antaranya adalah:
Pertama, sebagai wujud keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta termasuk orang mukmin yang beruntung. Hal ini sesuai Q.S. al-Mukminun (23) ayat 1-4.
Ke-Dua, membayar zakat adalah bukti nyata keyakinan terhadap ajaran Islam. Kesediaan membayar zakat adalah bukti nyata akan keyakinan seseorang hamba, terhadap kebenaran ajaran agama Islam yang memang betul-betul datang dan didatangkan dari sisi Allah SWT, untuk kemaslahatan umat manusia. Hal ini sesuai Q.S. at At-Taubah (9) : 11, sebagai berikut artinya: “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang Mengetahui”.
Ke-Tiga, membayar zakat adalah salah satu bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Tuhannya, atas pemberian nikmat yang luar biasa berharga oleh Allah SWT kepadanya. Hal ini sesuai Q.S. adh-Dhuha (93) : 11.
Ke-Empat, membayar zakat adalah menyucikan jiwa dari sifat-sifat tercela seperti sombong, tamak, riya dan lain sebagainya. Sifat ini adalah penyakit hati yang dapat merusak seseorang dan sekaligus menjerumuskannya ke jurang kehancuran.
Ke-Lima, membayar zakat sama dengan mengembangkan harta itu sendiri, sebab kata zakat dalam bahasa Arab berarti juga annama’ artinya tumbuh subur dan berkembang.
Harta itu akan bertambah subur, bertambah banyak dan semakin berkembang.
Ke-Enam, membayar zakat menentramkan jiwa, sebab dengan membayar zakat, jiwa menjadi tenang, dan menyebabkan tumbuhnya sifat kebaikan dalam hati. Ketenangan jiwa adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya. Sekalipun harta banyak, kekayaan melimpah, namun jika hati tidak tenang, maka harta dan kekayaan yang banyak itu akan menyusahkan seseorang.
Ke-Tujuh, membayar zakat mendapat pahala berlipat ganda, minimal sampai dengan tujuh puluh kali lipat, sedangkan maksimalnya hanya Allah yang tahu sesuai dengan kehendaknya. Hal ini sesuai Q.S. al-Baqarah (2) : 261, sebagai berikut artinya : “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
Ke-Delapan, membayar zakat menghilangkan rasa kekhawatiran akan sesuatu dan sekaligus menghilangkan rasa kesedihan.
Ke-Sembilan, orang yang membayar zakat akan mendapat rahmat Allah.
Ke-Sepuluh, orang yang membayar zakat akan mendapat keridhaan Allah.
Ke-Sebelas, membayar zakat sama dengan menolong orang lain.
Ke-Duabelas, membayar zakat dapat menghapus dosa.
Ke-Tigabelas, Allah melipatgandakan pahala orang yang berzakat.
Ke-Empatbelas, membayar zakat menghilangkan sifat bakhil. Kelimabelas, membayar zakat membebaskan diri dari siksa kubur.
Ke-Enambelas, membayar zakat melapangkan dada dan hati yang bahagia.
Ke-Tujuhbelas, mewujudkan keseimbangan distribusi kekayaan dan kepemilikan harta.
Ke-Delapanbelas, mewujudkan kesejahteraan bersama dan menghilangkan kekeringan.
Ke-Sembilanbelas, Mendapat petunjuk Allah dan menyelamatkan harta.
Ke-Duapuluh, membangun etos kerja yang tinggi.
Ke-Duapuluh satu, membangun etika bisnis yang benar.
Ke-Duapuluh dua, membayar zakat sama dengan membuka pintu rezeki.
Ke-Duapuluh tiga, membayar zakat adalah obat penyembuh luar biasa.
Ke-Duapuluh empat, membayar zakat mampu meredam fitnah diri.
Ke-Duapuluh lima, membayar zakat dan ahli shodaqah berpeluang husnul khatimah.
Kematian adalah sesuatu yang pasti, namun sesuatu yang pasti ini sering dilupakan orang. Kematian adalah rahasia ilahi, tidak ada satupun di antara umat manusia yang mengetahui akan datangnya kematian. Tuhan malah menjelaskan bahwa kematian tidak dapat dipercepat dan atau diperlambat walau hanya sedetik sekalipun. Kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia, namun kematian adalah awal dari kehidupan akhirat. Dengan kematianlah, umat manusia baru tahu bahwa kehidupan akhirat jauh lebih baik daripada kehidupan dunia.
Dengan kematianlah, umat manusia baru sadar bahwa kehidupan dunia adalah tipu daya. Seorang ulama sufi pernah berkata, “hidup di dunia ibarat tidur (tertidur karena terkulai dengan kenikmatan nafsu), dan barulah akan bangun (sadar) dari tidurnya yang panjang ketika kematian mendatanginya”.
Perlindungan Ganda
Perlindungan Ganda
PERTAMA,
Perlindungan dari Allah SWT, sebab seorang yang membayar zakat berarti telah melaksanakan perintah-Nya. Orang yang melaksanakan perintah-Nya, berarti orang yang bertaqwa. Orang yang bertaqwa, dapat dipastikan akan mendapatkan perlindungan dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Seseorang yang mendapatkan perlindungan Allah, maka hidupnya akan mudah, aman, tenang, tentram dan sejahtera.
KEDUA,
Perlindungan dari umat manusia, khususnya fakir miskin. Salah satu kejahatan paling kejam di dunia ini adalah kejahatan yang ditimbulkan akibat dari kemiskinan. Seseorang yang miskin dan apalagi kelaparan, akan melakukan apa saja untuk dapat mempertahankan hidupnya. Jangankan mencuri harta orang kaya, membunuh orang pun dilakukan. Sejarah mencatat bahwa apabila terjadi kemiskinan yang menganga, maka kejahatanpun akan meningkat. Pencurian merajalela dan bahkan pembunuhanpun terjadi di mana-mana.
Seseorang yang membayar zakat. Maka akan mendapatkan perlindungan dari para fakir miskin, baik terhadap hartanya maupun terhadap diri peribadinya, sebab fakir miskin itu adalah manusia yang juga punya hati nurani. Mereka akan memberikan perlindungan terhadap orang yang telah membantunya.***
Tgk Fachrurrazi, S.Pd Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh
Tgk Fachrurrazi, S.Pd Kepala Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar